Artikel
- > Manfaat Tu Cing
- > Membanting Tulang
- > Pendekatan Halus, Kunci Ortu...
- > Menjadi Orang Tua dan Sahaba...
- > Orang Tua Harus Menjadi Tela...
- > 8 Kiat Memuji Anak
- > Anda Dapat Belajar Dari Anak...
- > MENJADI ORANG TUA EFEKTIF
- > HUMOR : Sayang Anak
- > Prinsip Untuk Menjadi "ORAN...
- > Hadiah Sang Ayah
- > 8 Kebohongan Ibu
- > Rahasia Rumus 90:10
- > Apakah Anda Tidak Salah Dala...
- > Menjadi Orang Tua Teladan Ba...
Artikel
4 Jenis pujian yang tidak tepat
1. Jangan sembarangan memuji
Ada orangtua yang selalu mendorong anak dengan perkataan “sungguh penurut” “sungguh baik” “sungguh pintar” dan sejenisnya untuk memuji semua perbuatan benar atau jawaban benar dari sang anak, pujian yang terlalu sering akan membuat anak merasa pujian tidak ada apa-apanya, sehingga tidak berkhasiat lagi, bahkan akan membuatnya menjadi salah paham “jika tidak dipuji maka tidak dikerjakan.” Lagipula pujian yang tiada batas terkadang hanyalah suatu kepalsuan, rasa tidak percaya diri atau suatu kesombongan.
2. Jangan membanding-bandingkan dengan anak lain
Ada orangtua yang suka berkata pada anaknya “ kamu lebih baik dari si anu”, “si anu tidak sebaik kamu”, tindakan ini juga tidak boleh dipergunakan. Setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri, jika hanya membandingkan kekurangan orang lain, tidak membandingkan kelebihan orang lain, ini hanya akan membuatnya menjadi buta dan terlalu percaya diri, membuatnya menjadi sok, angkuh, memandang remeh orang lain.
3. Jangan memberikan barang sebagai cara pujian
Jika orangtua ingin memberikan barang sebagai tanda penghargaan, haruslah hati-hati, dalam keadaan umum, cukup memuji anak secara lisan saja, namun jika prestasi anak luar biasa, kadang-kadang boleh memberikan penghargaan yang special, namun harus diingat, penghargaan berupa barang yang terlalu banyak akan membuat anak mengejar barang/materi.
4. Jangan memuji pintar langsung di depan anak
Jika orangtua ingin mendorong agar prestasi di sekolah anak semakin baik, cara paling baik adalah jangan memuji mereka pintar, tapi memuji mereka rajin dan giat belajar. Anak yang sering dipuji pintar, terkadang beranggapan nilai didapat berkat kepintaran sendiri, memandang nilai lebih penting dari segalanya, begitu ketemu rintangan akan segera putus asa, dan tidak mau memilih yang baru, dia akan belajar dengan penuh rasa persaingan ; namun anak yang dipuji rajin dan giat belajar, akan bersedia untuk lebih meningkatkan prestasinya.